Skip to main content

LOYALITAS

“Aku rela menukar 50% efisiensi untuk 100% kesetiaan” kata Samuel Goldwyn, dan ia menambahkan bahwa ‘apa yang tidak bisa anda beli adalah kesetiaan anggota team’

Kehilangan loyalitas adalah sebuah kerugian besar,

  Kalau bangunan itu akan menjadi nampak rapuh, kalau tubuh kita tidak memiliki daya imunitas yang tinggi sehingga mudah terserang penyakit, Kalau keluarga sudah tidak lagi punya kesetiaan maka bahtera rumah tangga akan hancur berkeping-keping. Terlebih lagi perusahaan, amat sangat berbahaya bila masalah loyalitas dianggap sepele, bisa saja anda mengganti seribu karyawan dalam waktu sekejap, tetapi anda tidak mungkin bisa membentuk loyalitas karyawan semudah membalik telapak tangan.

  Loyalitas karyawan perlu dibangun oleh kedua belah pihak. Pemimpin seharusnya bisa “ngayomi, ngayemi dan ngayani” , artinya betapa senangnya bila dipimpin oleh orang yang bisa memberi rasa aman, nyaman dan memberikan nafkah hidup yang layak, tanpa di minta sekalipun maka loyalitas itu akan tumbuh dengan baik, maka kinerjanya akan jauh lebih baik, tidak setengah-setengah. 

  Sebaliknya tidak mungkin perusahaan memelihara karyawan yang menjadi parasit, kinerjanya tidak bagus, suka merongrong dan menjadi provokator bagi yang lainnya. Betapa hebatnya memiliki karyawan yg punya persepsi sama dengan pemimpinnya, fighting spirit dan selalu belajar dari kesalahan dan bisa bekerja dalam team. Menguasai tugas, percaya diri dan tidak perhitungan, Proaktif memberi solusi dan bisa dipercaya. 

  Karyawan yang loyal jauh lebih menguntungkan dari pada terus menerus mengganti orang, mentraining lagi..ilang lagi.. maka biayanya akan jauh lebih mahal dan belum tentu anda mendapatkan loyalitas mereka. 

Jadi siapa yang harus mulai..?.. maka saya menjawab : “ itu harus dimulai dari saya...!!!

Comments

Popular posts from this blog

NOTA KOSONG

“Pemberian nota atau kuitansi sesuai dengan nilai transaksi asli. Mohon maklum, terima kasih.” Tulisan itu terpampang di ruang kasir Rumah Makan Bebek dan Ayam Goreng Pak Ndut di Ungaran, Jawa Tengah.  Pemiliknya, Fachrudien Putra, tak memberi stempel pada nota kosong atau yang dimanipulasi. ”Kalau ada yang minta kuitansi kosong, saya pasti bertanya, untuk apa? Saya hanya takut nanti disalahgunakan,” katanya. Banyak konsumen minta nota atau kuitansi kosong: diberi stempel dan tanda tangan, tetapi tanpa jumlah transaksi sesungguhnya, Fachrudien berpikir, pemberian nota kosong dapat merusak citra rumah makannya. Apalagi, rumah makan itu bisnis waralaba sehingga jika harga berbeda bisa muncul masalah. Mereka yang minta nota kosong bisa dari berbagai kalangan. Ada pemerintah, karyawan swasta, hingga mahasiswa. Ketika tulisan sudah ada di kasir, masih saja ada orang yang minta. Pihak rumah makan konsisten. ”Kalau saya memberi toleransi untuk memenuhi permintaan nota kosong, hal

MENJINAKKAN KUDA LIAR

Ada sebuah cerita menarik tentang menjinakkan kuda liar di jaman dulu. Pada jaman dulu ketika seseorang menangkap seekor kuda liar cara yang ampuh dan sederhana adalah mengikatkan kuda liar ini dengan seekor keledai kecil.   Ditanah lapang kuda liar itu melonjak-lonjak dan berputar-putar meronta mencoba melepaskan ikatan yang membelenggunya. Tentu saja si keledai kecil terseret kian kemari dan betapa menderitanya keledai kecil itu, bahkan seringkali kuda liar itu akan kabur menyeret keledai itu hilang dari pandangan, bahkan kadang sampai berhari-hari. Dan anda akan mendapatkan pemandangan yang aneh dan menakjubkan, sesudah beberapa hari menghilang, mereka akan kembali bukan lagi si kuda liar yang menyeret sang keledai, tetapi sang keledailah yang memimpin di depan. Kuda liar itu sudah teramat sangat lelah dalam usahanya untuk melepaskan diri dari keledai kecil itu,  Ketika kuda liar itu sudah terlalu lelah untuk melawannya, si keledai kecil itu ganti memimpinnya, dan membawanya

FOTO TERAKHIR MARILYN MONROE

Banyak orang percaya Photograpfher Selebrity George Barris lah yang mengambil gambar Marylin Monroe sebelum wafat. Akan tetapi, sebenarnya adalah fotografer Allan Grant dari Life Magazine. Gambar-gambar yang diambil 7 Juli 1962 selama wawancara di rumahnya.  Enam gambar muncul di Life Magazine, termasuk satu yang sedang berdiskusi sebulan kemudian 5 Agustus 1962 LAPD menerima laporan pada jam 4:25 AM dari dr.Hyman Engelberg bahwa Marylin Monroe telah meninggal di rumahnya di Brentwood, Los Angeles. Penyebab resmi kematian Monroe telah diklasifikasikan sebagai Keracunan obat tidur, dan juga tercatat sebagai kemungkinan bunuh diri atau dibunuh. Masih banyak pertanyaan yang masih belum dijawab tentang situasi dan kondisi kematiannya dan waktu dari Monroe ketika tubuh ditemukan. Life Magazine mewawancarai Monroe Tertanggal 3 Agustus 1962, hanya 2 hari sebelum ia meninggal. Sahabat, Mungkin anda punya pengalaman orang yang anda temui hari ini ternyata besok paginya sudah meng