Kebiasaan mengisap jempol yang dilakukan anak dikhawatirkan akan berdampak buruk pada perkembangan anak.
Dampaknya memang berbahaya. Apa sajakah efeknya?
Yuk penjelasan dr H Amran Harun SpA, Spesialis Anak RS Graha Husada Bandar Lampung berikut ini. Menurut dr. H. Amran Harun Spa Spesialis anak RS Graha Husada, hampir 80 persen bayi mempunyai kebiasaan mengisap jempol atau jari lainnya. Keadaan ini berlangsung umur 18 bulan-6 tahun. Sebagian besar kelompok ini mempunyai obyek-obyek lain yang sering dipegang, seperti selimut, mainan, serpihan baju atau rambut.
Mengisap jempol merupakan kebiasaan dari bayi. Pendapat lain mengayakan bahwa kejadian ini merupakan gambaran emosional pada bayi untuk memuaskan diri sendiri dalam upaya menghilangkan stres atau menenangkannya. Beberapa masalah dapat ditimbulkan akibat kebiasaan mengisap jempol adalah masalah gigi, berupa maloklusi dan kelainan pada tulang rahang. Jari abnormal, berupa terbentuknya kalus, iritasi, eksema dan paronikia (jamur kuku). Juga akan ada efek psikologis akan menimbulkan kepercayaan diri anak karena anak sering diejek oleh saudara atau orangtuanya. Bahayanya lagi, menghisap jempol bisa menyebabkan keracunan tidak disengaja. Juga terjadinya risiko infeksi saluran cerna meningkat.
Sahabat, Tidak ada yang mau orang tua memiliki anak yang memiliki kebiasaan nyleneh sampai usia dewasa,
tetapi tanpa disadari banyak orang yang sudah dewasa tetapi ‘masih’ memiliki perilaku bawaan dari masa kecilnya.. perilakunya menjadi seperti anak-anak...
Aneh, wagu dan menjengkelkan dan sering mengundang penyakit.. kebiasaan itu tidak terjadi dalam waktu singkat, tetapi bertahun-tahun terbentuk tanpa ia sadari.. ia nyaman dengan perilaku tersebut sementara orang disekitarnya menganggap aneh dan menganggu.
Sadarilah itu !! baik kebiasaan fisik atau kebiasaan psikis..yang mengganggu, kalau perlu tanyakan kepada sahabat disekitarmu.. lalu berubahlah semakin baik...maka hidupmu akan menjadi indah dan menyenangkan..!!
Dampaknya memang berbahaya. Apa sajakah efeknya?
Yuk penjelasan dr H Amran Harun SpA, Spesialis Anak RS Graha Husada Bandar Lampung berikut ini. Menurut dr. H. Amran Harun Spa Spesialis anak RS Graha Husada, hampir 80 persen bayi mempunyai kebiasaan mengisap jempol atau jari lainnya. Keadaan ini berlangsung umur 18 bulan-6 tahun. Sebagian besar kelompok ini mempunyai obyek-obyek lain yang sering dipegang, seperti selimut, mainan, serpihan baju atau rambut.
Mengisap jempol merupakan kebiasaan dari bayi. Pendapat lain mengayakan bahwa kejadian ini merupakan gambaran emosional pada bayi untuk memuaskan diri sendiri dalam upaya menghilangkan stres atau menenangkannya. Beberapa masalah dapat ditimbulkan akibat kebiasaan mengisap jempol adalah masalah gigi, berupa maloklusi dan kelainan pada tulang rahang. Jari abnormal, berupa terbentuknya kalus, iritasi, eksema dan paronikia (jamur kuku). Juga akan ada efek psikologis akan menimbulkan kepercayaan diri anak karena anak sering diejek oleh saudara atau orangtuanya. Bahayanya lagi, menghisap jempol bisa menyebabkan keracunan tidak disengaja. Juga terjadinya risiko infeksi saluran cerna meningkat.
Sahabat, Tidak ada yang mau orang tua memiliki anak yang memiliki kebiasaan nyleneh sampai usia dewasa,
tetapi tanpa disadari banyak orang yang sudah dewasa tetapi ‘masih’ memiliki perilaku bawaan dari masa kecilnya.. perilakunya menjadi seperti anak-anak...
Aneh, wagu dan menjengkelkan dan sering mengundang penyakit.. kebiasaan itu tidak terjadi dalam waktu singkat, tetapi bertahun-tahun terbentuk tanpa ia sadari.. ia nyaman dengan perilaku tersebut sementara orang disekitarnya menganggap aneh dan menganggu.
Sadarilah itu !! baik kebiasaan fisik atau kebiasaan psikis..yang mengganggu, kalau perlu tanyakan kepada sahabat disekitarmu.. lalu berubahlah semakin baik...maka hidupmu akan menjadi indah dan menyenangkan..!!
Comments
Post a Comment